Bab
I
Pendahuluan
Banyak wirausaha
lebih tertarik pada ide-ide bisnis mereka dan menganggap manajemen keuangan
adalah hal yang akan berjalan dengan sendirinya. Mereka berpikir jika bisnis
bagus, keuangan juga akan sama bagusnya. Jika usaha untung, maka uang akan
mengalir begitu saja.
Anggapan tersebut
ada benarnya, namun dapat menyesatkan. Memang benar, sumber kas usaha adalah
penjualan dan keuntungan. Namun bisnis tidak sekedar bagaimana menghasilkan
uang, melainkan juga bagaimana membelanjakan dan mengendalikannya.
Manajemen keuangan
bukan sekedar bagaimana memanajemen uang kas. Tapi lebih dari itu.
Bab
II
Pembahasan
Tentang UKM
Umumnya kegiatan
UKM hanya menekankan pada bidang produksi dan bidang pemasaran, sedangkan
bidang kegiatan penyusunan laporan keuangan biasanya mereka abaikan, selama UKM
masih mampu memproduksi dan menjual maka UKM tersebut masih dapat berjalan.
Adapun kegiatan penyusunan laporan keuangan, masih dianggap mewah dan belum
sebanding dengan kegunaannya. Akibatnya pelaku UKM tidak mengetahui secara
persis berapa pendapatan (kas) yang seharusnya diterima, berapa biaya operasi
yang seharusnya dikeluarkan dan berapa yang seharusnya masih tersisa. Yang
mereka tahu biasanya hanyalah sejumlah kas yang sekarang mereka terima, jumlah
kas yang sekarang mereka keluarkan dan jumlah yang masih ada ditangan (bank).
Kalaupun ada perencanaan kegiatan, biasanya tidak tersusun secara tertib
sehingga mengalami kesulitan bagaimana cara mengalokasikan dana (kas) yang
sekarang ada. Permasalahan tersebut semakin kompleks seiring dengan semakin
besarnya kegiatan usaha UKM. Dengan semakin luasnya ukuran usaha, pelaku UKM menjadi
tidak mampu lagi memantau secara langsung kegiatan usaha yang sedang berjalan.
Mereka tidak dapat lagi memantau secara langsung jumlah dan aktivitas karyawan
produksi, jumlah dan aktivitas bagian penjualan, jumlah dan kondisi aktiva
tetap dan lain-lain. Masalah tersebut dapat diatasi dengan membuat laporan
keuangan dan menganalisisnya lebih lanjut.
Agar laporan
keuangan dapat menggambarkan kondisi keuangan lebih mendalam, laporan tersebut
perlu dianalisis dengan menghubungkan antara pos laporan keuangan dengan pos
laporan keuangan yang lain, baik antarlaporan keuangan maupun dalam satu
laporan keuangan. Kegiatan ini dikenal dengan istilah analisis laporan
keuangan. Dengan membandingkan utang jangka pendek dan aktiva jangka pendek
dapat diketahui kemampuan UKM dalam melunasi hutang jangka pendeknya. Dengan
membandingkan laba bersih dan penjualan dapat diketahui berapa kontribusi
penjualan terhadap laba UKM. Dengan membandingkan penjualan dan piutang dagang
dapat diketahui berapa kali perputaran piutang UKM dalam 1 tahun.
Manajemen keuangan
Manajemen keuangan
adalah bagaimana anda mengelola kekayaan untuk menghasilkan keuntungan dan
memanfaatkan sumber-sumber modal untuk membiayai usaha.
Meski sederhana,
pengusaha kecil dan menengah pun perlu menerapkan prinsip-prinsip manajemen
keuangan.
1. Pisahkan uang
pribadi dan usaha.
Kesalahan paling
umum yang dilakukan pengusaha UKM dalam mengelola keuangan adalah mencampur
uang usaha dengan uang pribadi. Mungkin karena usaha masih kecil, anda berpikir
tidak masalah jika mencampur uang usaha dengan uang pribadi. Namun yang
kebanyakan terjadi, anda sulit membedakan pengeluaran pribadi dan usaha.
Alhasil, keperluan
pribadi sedikit demi sedikit menggerogoti saldo uang usaha. Pisahkan uang
secara fisik. Jika perlu siapkan dua kotak atau amplop atau dompet penyimpanan
uang yang berbeda. Lebih baik lagi, jika anda menggunakan jasa perbankan. Buka
rekening yang khusus digunakan untuk bisnis. Dan yang paling penting,
bersikaplah disiplin dalam menerapkan pemisahan ini.
2. Rencanakan
penggunaan uang.
Bahkan saat anda
memiliki modal lebih banyak dari yang anda kira, anda tetap harus merencanakan
penggunaan uang anda sebaik mungkin. Jangan hambur-hamburkan uang meski saldo
kas anda tampaknya berlebihan. Tanpa perencanaan yang matang, segera saja anda
akan menemukan diri anda dalam keadaan kekurangan dana. Sesuaikan rencana
pengeluaran dengan target-target penjualan dan penerimaan kas. Urungkan
rencana-rencana belanja modal jika tidak memberikan manfaat dalam meningkatkan
penjualan atau menurunkan biaya-biaya. Lakukan analisa “cost and benefit” atau
“untung rugi” untuk meyakinkan bahwa penggunaan uang anda tidak bakal sia-sia
dan memberikan return yang menguntungkan.
3. Buat buku
catatan keuangan.
Bisnis
tidak cukup dikelola berdasarkan ingatan, melainkan dengan catatan yang
lengkap. Minimal anda wajib memiliki buku kas yang mencatat keluar masuknya
uang. Lalu cocokkan setiap hari saldo uang dengan catatan anda. Ini untuk
mengontrol lalu lintas uang dan memastikan tidak ada uang yang terselip.
Selanjutnya tingkatkan kemampuan administrasi anda untuk mencatat penjualan dan
biaya-biaya. Tidak kalah penting, anda juga harus mencatat saldo-saldo hutang
piutang, persediaan dan aset-aset tetap anda. Jika mampu,
gunakan sistem komputer untuk memudahkan proses pencatatan. Dan alangkah lebih
baik lagi jika anda bisa menerapkan sistem akuntansi yang memadai.
4. Hitung
keuntungan dengan benar.
Tugas anda sebagai
pengusaha adalah menghasilkan keuntungan, namun tahukah anda berapa keuntungan
yang telah anda dapatkan? Menghitung keuntungan dengan tepat sama pentingnya
dengan menghasilkan keuntungan itu sendiri. Bagian yang paling kritikal dalam
menghitung keuntungan adalah menghitung biaya-biaya. Sebagian besar biaya bisa
diketahui karena melibatkan pembayaran uang tunai. Sebagian yang lain tidak
berupa uang kas, seperti penyusutan dan amortisasi. Sebagian lagi belum terjadi
namun perlu dicadangkan untuk dikeluarkan di masa mendatang, seperti pajak dan
bunga pinjaman.
5. Putar arus kas
lebih cepat.
Jangan hanya
berpusat pada keuntungan. Manajemen keuangan meliputi juga bagaimana anda
mengelola hutang, piutang dan persediaan barang dagangan. Banyak usaha
mengalami kesulitan kas meski catatan akuntansi mereka menunjukkan angka
berwarna biru. Perhatikan bagaimana anda memutar kas. Putaran kas anda melambat
jika termin penjualan kredit anda lebih lama ketimbang kulakannya, atau jika
anda harus menyimpan persediaan barang dagangan. Anda harus mengusahakan termin
penjualan kredit sama dengan pembelian kredit anda. Anda juga harus mampu
menekan tingkat persediaan sedemikian rupa agar tetap dapat memenuhi order
namun tanpa membebani keuangan.
6. Awasi harta,
hutang dan modal.
Secara berkala,
anda perlu memeriksa persediaan di gudang dan memastikan semuanya dalam keadaan
lengkap dan baik. Namun sebelum anda bisa melakukan itu, anda perlu mempunyai
administrasi yang memadai untuk mengontrol semua itu. Hal yang sama perlu anda
lakukan terhadap piutang-piutang kepada pembeli dan tagihan-tagihan dari
suplier. Anda tidak mau ada tagihan yang macet atau kedobelan membayar kepada
suplier gara-gara catatan anda berantakan. Jika anda tidak mampu melakukan
semua itu sendiri, anda dapat mempekerjakan bagian keuangan dan menetapkan
prosedur keuangan yang cukup untuk memastikan bahwa harta kekayaan usaha anda
selalu terjaga dengan baik.
7. Sisihkan
keuntungan untuk pengembangan usaha.
Anda berhak untuk
menikmati keuntungan dari bisnis anda, namun itu bukan berarti anda boleh
menghabiskannya begitu saja. Anda tetap harus menyisihkan sebagian keuntungan
untuk pengembangan usaha. Salah satu tugas penting manajemen keuangan adalah
menjaga kelangsungan hidup bisnis dengan mendorong dan mengarahkan investasi ke
bidang-bidang yang menguntungkan. Semakin besar dan
luas bidang usaha, semakin kompleks pengelolaan keuangan suatu usaha. Ketika
usaha anda melibatkan kreditor dan investor, maka semakin tinggi tuntutan untuk
mempunyai sistem pencatatan keuangan yang baik. Keberhasilan bisnis anda tidak
hanya ditentukan oleh kemampuan anda menjual, melainkan juga mengatur keuangan.
Semoga tujuh tips dasar manajemen keuangan sederhana ini bermanfaat dan dapat
anda terapkan untuk membantu bisnis anda.
Manfaat menyusun informasi (laporan) keuangan:
- Mengetahui informasi tentang posisi
keuangan, kinerja keuangan perubahan modal pemilik pada masa lalu.
- Menjadi salah satu bahan dalam pengambilan
keputusan.
- Mengetahui nilai perubahan kas dan
distribusinya.
- Memenuhi salah satu syarat dalam pengajuan
kredit kepada lembaga keuangan tertentu.
- Sebagai salah satu bahan pelaporan untuk
pajak, penyusunan anggaran kas, penetapan harga jual, penyusunan analisis
impas, dan lain-lain.
Bab
III
Penutup
KESIMPULAN
Dalam berbisnis
atau menjalankan suatu usaha akan lebih baik untung membuat laporan keuangan atau
perincian dalam pemasukan dan pengeluaran serta saldo. Serta memisahkan antara
pendapatan pribadi dengan usaha. Agar terhindar dari tercampurnya antara uang
pribadi dengan uang usaha.
Referensi
No comments:
Post a Comment